Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Pengertian Konsep Diri dan Kecakapan Komunikasi Interpersonal

Pengertian Konsep Diri dan Kecakapan Komunikasi Interpersonal

Suatu konsep diri yang dapat diterapkan dalam organisasi yang mengarah pada konsep diri positif yaitu : percaya diri, memiliki kemampuan menyenangkan orang, memiliki cara mendorong setiap orang yang diawasinya untuk berbuat inovasi dan bersedia mengakui kesalahan yang dibuatnya.

Menurut Cathcart dan Gumpert, Kesan diri dibentuk terutama melalui komunikasi interpersonal dan seringkali diketahui melalui interaksi dengan orang lain, sebagai contoh anak- anak mulai meniru tingkah laku orang dewasa tanpa banyak bertanya.

Para komunikator bisnis membawa konsep diri yang relative stabil ke dalam kegiatan presentasi bisnis, wawancara, dan bentuk lain dari komunikasi dalam organisasi, setiap orang dan pada setiap situasi merupakan suatu kesempatan yang sekurang-kurangnya sedikit memodifikasi konsep diri.

Untuk konsep diri bersifat negative sulit untuk dimodifikasi, dan pada umumnya seseorang yang memiliki pengalaman negative dalam memproses kesan diri cenderung menemukan isyarat-isyarat negative dalam lingkungannya.

Jadi, konsep diri merupakan penyaring dari semua informasi yang datang kepada seorang individu, maka semakin positif dan realistic suatu konsep diri, maka semakin responsive pegawai dalam mencari dan menghadirkan umpan balik yang efektif.

Pengertian Konsep Diri dan Kecakapan dalam Komunikasi Interpersonal
image source: leddygroup.com

Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi antar pribadi, yaitu:

a. Setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang baik.

b. Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru.

c. Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai communication apprehension.Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri.Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi perlu.

d. Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa yang kita ingat (ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan (penyandian selektif).

Kecakapan Komunikasi

Ada dua jenis kecakapan yang harus dimiliki seseorang agar dirinya mampu melakukan komunikasi interpersonal dengan baik dan berhasil, yaitu kecakapan kognitif dan kecakapan behavioral.

1. Kecakapan Kognitif

Kecakapan kognitif merupakan kecakapan pada tingkat pemahaman mengenai bagaimana cara mencapai tujuan personal dan relasional dalam berkomunikasi. Kecakapan kognitif meliputi:

a. Empati (empathy): kecakapan untuk memahami pengertian dan perasaan orang lain tanpa meninggalkan pandangannya sendiri.

b. Perspektif social (social perspective): kecakapan melihat kemungkinan-kemungkinan perilaku yang berkomunikasi dengan dirinya.

c. Kepekaan (sensitivity) terhadap peraturan atau standar yang berlaku dalam komunikasi interpersonal.

d. Pengetahuan akan situasi pada waktu komunikasi sedang dilakukan.

e. Memonitor diri (self-monitoring): kecakapan memonitor diri sendiri untuk menjaga ketepatan perilaku dan jeli dalam memperhatikan pengungkapan pihak yang berkomunikasi dengannya.

2. Kecakapan Behavioral

Kecakapan behavioral merupakan kecakapan berkomunikasi pada tingkat tindakan, yang berfungsi dalam mengarahkan pelaku komunikasi untuk mencapai tujuan, baik personal maupun relasional. Kecakapan behavioral terdiri dari:
  1. Keterlibatan interaktif (interactive involment). Keterlibatan interaktif menentukan tingkat keikutsertaan dalam proses komunikasi. Kecakapan ini meliputi : 1) sikap tanggap (responsiveness), 2). Sikap perseptif (perceptiveness), dan 3) sikap penuh perhatian (attentiveness).
  2. Manajemen interaksi (interaction management): kecakapan yang berfungsi untuk membantu dalam mengambil tindakan-tindakan yang berguna demi tercapainya tujuan komunikasi.
  3. Keluwesan perilaku (behavioral flexibility) : kecakapan yang berfungsi menentukan tindakan yang diambil demi tercapainya tujuan komunikasi.
  4. Mendengarkan (listening): kecakapan yang berfungsi untuk bisa mendengarkan dan menyelami perasaan pihak lain. Dengan kecakapan mendengarkan seseorang dapat menjadi teman berbicara yang baik.
  5. Gaya sosial (social style): kecakapan yang mengarahkan pelaku komunikasi pada perilaku yang baik dan menarik sehingga menyenangkan pihak lain.
  6. Kecemasan komunikasi (communication anxiety): kecakapan yang dapat dipakai untuk mengatasi rasa takut, cemas, malu, gugup, dst. ketika berhadapan dengan lawan bicara.

Terdapat tiga faktor dalam komunikasi antar pribadi yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu:
  1. Percaya
  2. Sikap suportif
  3. Sikap terbuka.
Open Comments